Jelajahnusantara.co.id| Para peternak ayam lokal lagi ngamuk level dewa! Harga telur di pasar kini murah banget, turun Rp300–500, sementara harga skincare tetap naik. Hidup makin absurd, kayak plot twist drama Korea.
Kenapa Bisa Begini?
_Penyebab utama_: ayam tua masih betah ngekos di kandang. Produksi telur menumpuk seperti PR pas deadline mepet, dan populasi ayam tidak terkendali. Bukan cuma di Blitar, tapi menyebar ke seluruh Indonesia.
_Pedagang kompak_: menurunkan harga sampai kadang nyungsep di bawah HPP. Telur ukuran 8? Lupakan dulu, takut pecah di perjalanan.
Curhatan Peternak, Salah satu peternak mengeluh:
“Afkir ayam tua itu kudu, bro! Setahun terakhir harga telur lumayan, tapi sekarang semua telur jumbo bikin pedagang pusing. Kalau tidak afkir, harga tidak bakal naik!”
Akibatnya:
Peternak dengan 3.000–5.000 ekor ayam terpaksa jual eceran sendiri.
Pedagang abal-abal disarankan mundur dulu agar harga tidak ambrol.
Tips Buat Bakul Telur Se-Indonesia
Belanja secukupnya saja, jangan sampai rugi. Kenaikan harga? Lupakan dulu, diprediksi minggu ini harga bakal terus turun.
Pantauan Harga per 20/8 10:00 WIB
T. Horn pagi: 21.900–22.000
T. Arab: 1.400–1.450
T. Pyuh: 29.500–30.000
T. Itik: 1.850–1.900
Sprator: 3.600–3.700
Jgng: 6.600–6.700
Harga Daerah Lain
Tuban: 22.500–23.000
Cs Tegal: 23.200–23.700
Magelang: 23.200
Pati: 22.600
Jepara: 22.700
Banyuwangi: 23.300–23.500
Bumiayu: 23.100–23.500
Kondisi Penjualan
Barat Jkt–Bandung: macet dan diguyur telur sejak kemarin.
Suplayer Timur menjerit: jual ke Barat Jkt–Bandung, sore kemarin sudah lepas gambling bolong 23.000.
Reporter: TP.