tours
WhatsApp Image 2025-07-16 at 11.57.32_1087950a
previous arrow
next arrow
Daerah  

ODL SDN Kureksari Dinilai Memberatkan Orang Tua Siswa

jelajahnusantara.co.id | Sidoarjo – ODL atau “Outdoor Learning” (Pembelajaran di Luar Kelas), yang merujuk pada kegiatan belajar yang dilakukan di luar ruang kelas tradisional untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa, seperti studi lapangan, karya wisata, atau kegiatan perkemahan.

Istilah ODL juga bisa merujuk pada “Open and Distance Learning” (Pembelajaran Terbuka dan Jarak Jauh), sebuah model pendidikan fleksibel yang memanfaatkan teknologi digital untuk memberikan akses pendidikan tanpa terhalang oleh waktu dan tempat.

Namun saat ini ODL sering digunakan sebagai ajang bisnis bagi sekolah, hal ini juga terjadi di SDN Kureksari, kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. ODL digunakan untuk mengeruk keuntungan bagi kepala sekolah dan guru.

Dalam Surat Edaran Bupati Sidoarjo SE Nomor 400.3/4611/438.5.1/2025 tertanggal 2 Mei 2025, Subandi menjelaskan bahwa ODL harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Hal ini tidak sesuai karena ODL dilaksanakan di tempat wisata dan siswa belajar menanam coklat. Lebih lanjut harus ada keterlibatan orang tua atau komite sekolah dalam mengambil keputusan.

Orang tua siswa SDN Kureksari diundang terkait ODL, namun tidak ada pembahasan ODL dilaksanakan dimana, tidak ada pilihan dan rincian biaya. Orang tua hanya mendapatkan informasi akan dilaksanakan ODL tanpa informasi lengkap.

Kepalah sekolah dan guru SDN Kureksari

Selanjutnya sekolah wajib mengajukan proposal kegiatan minimal 2 minggu sebelum pelaksanaan. Pihak SDN KUreksari melakukan keputusan sepihak dengan menentukan lokasi dan biaya yang cukup besar dan orang tua harus membayar dengan waktu kurang dari 1 (satu) bulan.

Dalam Surat Edaran Bupati Sidoarjo, pihak sekolah wajib menyertakan surat permohonan dan surat layak jalan kendaraan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo, hal ini tidak dipenuhi pihak SDN Kureksari.

SDN Kureksari merencanakan ODL di Desa Wisata Mojopahit yang harga tiket masuknya hanya 15 ribu rupiah, apabila rombongan tentu bisa lebih murah. Namun pihak sekolah mewajibkan siswa membayar 250 ribu rupiah untuk siswa dan 200 ribu rupiah untuk orang tua.

Di tengah kondisi ekonomi yang sulit, pihak sekolah justru tidak ada empati mengambil keputusan demi keuntungan semata.

Respon (2)

  1. Memang sebaiknya ODL ini ditiadakan saja, kalaupun katanya bukan ajang bisnis, tapi ODL ini ajang mencekik orangtua murid, bagaimana tidak, dengan biaya 250ribu, katanya wajib, murid didoktrin kalo nggak ikut nggak dapat nilai, ortu banting tulang lebih keras untuk mencari biaya ODL, belum yg anaknya 2, atau 3, apa nggak mencekik? Kalau yg mampu tidak masalah, kalau yg tidak mampu bagaimana? Mungkin sudah waktunya Gubernur bertindak, untuk menghapus ODL ODL itu. Atau kalaupun mmg tidak bisa dihapus, minimal kegiatan tidak jauh dari sekolah lah, di Sidoarjo kan ada tempat edukasi sprt taman pintar Juanda, rasanya biaya juga tidak terlalu memberatkan walimurid 👍

  2. dr kmren mo komen tp email eror.
    skdr menginfokan saja bahwa dr rapat awal pembahasan sdh dijlskan t4 tujuan,fasilitas dan kegiatan² apa saja dan sdh diinfokan.semacam transportasi,tiket masuk,snack dan makan dan edukasi² apa saja yg didapat.kegiatan apa saja.soal ortu jg gak wajib ikut,,untuk anak jg kmren sdh dijelaskan spt apa
    dan untuk plan Kegiatan ODL meliputi
    1. senam ibu dan anak
    2. fun game ibu dan anak
    3. flying fox
    4. edukasi pohon kakao ibu anak
    5. tour ke pabrik coklat
    6. menanam padi dan ikan(kls kecil), menanam pohon kakao(kls besar)bgmn mengolah kakao
    7. berenang
    8. berkunjung di galery coklat
    bukankah ada tim untuk mengedukasi jg,,bukan kita sndr

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *