tours
WhatsApp Image 2025-07-16 at 11.57.32_1087950a
previous arrow
next arrow
Daerah  

Grand Mall Bekasi Tutup, Ikon Belanja yang Kini Jadi Bangunan Sunyi

Jelajahnusantara.co.id| ‎Kota Bekasi — Grand Mall Bekasi, yang dulu menjadi salah satu pusat perbelanjaan favorit warga Bekasi, kini berubah menjadi bangunan senyap tanpa aktivitas. Mal yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Harapan Mulya, ini resmi menghentikan operasional ritelnya sejak 1 Januari 2025, dan hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan dibuka kembali.

‎Sepi Total, Pintu Terkunci

‎Pantauan sorot berita.com, Sabtu (11/10/2025), memperlihatkan suasana lengang di sekitar area mal. Pintu utama terkunci rapat, lobi gelap tanpa penerangan, dan seluruh toko di dalamnya tutup. Hanya terlihat beberapa papan peringatan “Awas lantai basah” serta mesin penjual minuman otomatis yang tak lagi berfungsi.

‎Seorang security , yang enggan disebut namanya mengaku Grand Mall sudah tidak beroperasi.

‎“Mall sebagai ikonik di Kota Bekasi memang sudah tutup, namun ruko-ruko di pinggirannya masih terlihat aktif,” ujarnya.

‎Kondisi di luar bangunan pun tak jauh berbeda. Banyak ruko di sekeliling Grand Mall tutup dan dipasangi papan bertuliskan dijual atau disewakan. Bahkan, restoran cepat saji yang dulu ramai di dekat pintu utama kini juga telah menutup gerainya, meninggalkan spanduk perpisahan yang mengarahkan pelanggan ke cabang lain di Summarecon Mall Bekasi dan Harapan Indah.

‎Ruko Luar Masih Bertahan

‎Meski mal bagian dalam “mati total”, sejumlah ruko luar kompleks masih bertahan. Beberapa di antaranya adalah bank, lembaga pembiayaan, warung kopi, dan penjual bakso. Aktivitas di area ini masih terlihat dengan beberapa kendaraan parkir dan pengunjung keluar masuk.

‎Faktor Ekonomi dan Keputusan Manajemen

‎Dikutip dari Kompas, Sufala Handri, Senior Head Department Marketing Communication Grand Mall Bekasi, menjelaskan bahwa penutupan sementara ini merupakan keputusan manajemen karena banyaknya tenant yang juga berhenti beroperasi akibat tekanan ekonomi.

‎“Biaya operasional tinggi dan daya beli masyarakat sedang turun. Jadi, keputusan itu diambil sementara waktu,” terang Sufala.

‎Menurutnya, sebagian besar ruang dalam mal merupakan milik tenant-tenant individual yang juga menutup usahanya karena alasan serupa.

‎Dampak Panjang Pandemi

‎Sufala menambahkan, pandemi Covid-19 meninggalkan dampak jangka panjang terhadap sektor ritel. Daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih, membuat banyak pusat belanja sulit kembali ramai.

‎“Kami terus berbenah, tapi kondisinya belum pulih maksimal. Efek pandemi masih terasa sampai sekarang,” katanya.

‎Meski demikian, manajemen Grand Mall Bekasi dikabarkan tengah menyiapkan strategi revitalisasi untuk menghidupkan kembali kawasan tersebut.

‎“Kami ingin melakukan terobosan, tapi masih dibahas. Belum bisa saya jelaskan sekarang,” tutur Sufala.

‎Cermin Tantangan Pusat Belanja Lama

‎Penutupan Grand Mall Bekasi juga menjadi sorotan publik. Melalui akun X-nya, Eddy Fisher menulis:

‎“Penutupan Grand Mall Bekasi menjadi peringatan bagi pengelola pusat belanja lama agar tidak terlena dengan kejayaan masa lalu dan segera bertransformasi agar tetap relevan di tengah perubahan perilaku konsumen.”

‎Kini, bangunan megah itu berdiri sunyi — menjadi simbol nyata tekanan berat yang tengah dihadapi sektor ritel perkotaan di era pasca-pandemi.

‎(Bandaharo).

Penulis: BandaharoEditor: JNAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *