Jelajahnusantara.co.id| Magelang – Tawuran pelajar kembali mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Magelang, merenggut nyawa seorang pelajar (14 tahun), melibatkan dua kelompok remaja dari SMP dan MTS, dipicu tantangan terbuka di media sosial Instagram.(19/11/2025) .

Ajakan yang mulanya hanya sebatas komentar panas berubah menjadi tragedi pada Jumat (7/11) sore saat kedua kubu sepakat bertemu di kawasan Pasuruhan, Mertoyudan.

Aksi adu gengsi berubah menjadi aksi brutal. Seorang remaja berinisial MA (17) tiba-tiba mengeluarkan celurit sepanjang 80 sentimeter, kemudian diayunkan ke arah MFP (14), membuat motor korban oleng hingga menabrak trotoar. Tubuh tiga pelajar terpental ke jalan, dan R teman mereka tak terselamatkan meski sempat dilarikan ke RSUD Tidar.

Polisi bergerak cepat. Celurit, potongan pakaian, hingga sepeda motor Honda Beat disita sebagai barang bukti. Tim Resmob melakukan pengejaran lintas daerah dan akhirnya meringkus MA di Ngawi pada 10 November 2025. Ia langsung mengakui perbuatannya.
Wakasatreskrim Polresta Magelang, AKP Toyib Riyanto, menyebut pelaku dan seorang rekan yang berperan sebagai joki, AMY (15), kini ditahan untuk proses hukum lebih lanjut. Keduanya dijerat dengan UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951, ancaman maksimal 10 tahun penjara.

“Peran orang tua, sekolah, dan masyarakat harus lebih aktif. Jangan sampai kita kembali kehilangan generasi hanya karena keberanian semu di media sosial,” tegas AKP Toyib.
Reporter: RN.









