tours
WhatsApp Image 2025-07-16 at 11.57.32_1087950a
previous arrow
next arrow

“Palm Oil in the Land of Orangutans”

Jelajahnusantara.co.id| Jakarta, 17 Oktober 2025 – Indonesia Palm Oil Strategic Studies (IPOSS) menyelenggarakan diskusi publik dan pemutaran film dokumenter “Palm Oil in the Land of Orangutans” sebagai upaya mengedukasi dan mempromosikan biodiversity dan ekosistem di perkebunan kelapa sawit yang mendukung prinsip berkelanjutan.

Nanang Hendarsah selaku ketua pengurus IPOSS dalam sambutannya mengatakan acara ini penting dalam membangun perspektif publik di tengah isu negatif tentang kelapa sawit. Melalui film dokumenter ini, dapat disaksikan bahwa kehidupan keanekaragaman hayati dapat hidup berdampingan dan menciptakan harmoni dengan ekosistem perkebunan kelapa sawit.

“Film ini unik, karena menampilkan perspektif lain tentang kehidupan biodiversitas di kebun kelapa sawit yang ternyata bisa hidup berdampingan tanpa menimbulkan masalah”, kata Nanang.

Acara ini juga dibuka oleh Heru Hartanto Subolo selaku Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Dewan Pengawas IPOSS, yakni Darmin Nasution, Sofyan A. Djalil dan Yuri Octavian Thamrin turut hadir untuk mendukung terselenggaranya acara ini.

Isu kelapa sawit dan lingkungan hidup sudah lama menjadi perhatian baik di tingkat nasional maupun internasional. Di satu sisi, industri kelapa sawit merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, berkontribusi signifikan terhadap devisa negara, penyerapan tenaga kerja. dan pembangunan daerah. Namun, di sisi lain, masih ada saja persepsi negatif di sebagian masyarakat internasional terkait dampak sawit terhadap deforestasi, emisi gas rumah kaca, dan keberlangsungan satwa liar, khususnya orangutan.

Film dokumenter “Palm Oil in the Land of Orangutans” yang diproduksi oleh Copenhagen Film Company, Denmark, hadir di tengah perdebatan ini. Film tersebut menggambarkan secara visual realitas di lapangan, memperlihatkan bagaimana sawit berinteraksi dengan lingkungan, khususnya habitat orangutan. Pemutaran film ini penting sebagai media edukasi publik yang objektif, sekaligus sebagai pintu masuk untuk diskusi kritis yang konstruktif yang disponsori oleh KBRI Kopenhagen, Kebun Binatang Kopenhagen (Copenhagen Zoo) dan IPOSS.(Ipo).

Penulis: IpoEditor: JNAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *