tours
WhatsApp Image 2025-07-16 at 11.57.32_1087950a
previous arrow
next arrow

Rp200 Triliun Cair: Ekonomi Indonesia Masuk Mode Uji Mesin

Jelajahnusantara.co.id| Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa resmi melepaskan dana jumbo Rp200 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) negara yang tersimpan di Bank Indonesia (BI). Uang segunung itu langsung masuk ke lima bank Himbara: Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan BSI.

Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing kebagian Rp55 triliun. BTN Rp25 triliun, BSI Rp10 triliun. Sementara Bank Syariah Nasional (BSN) out, nggak dapat jatah.

“Ini sudah diputuskan dan siang ini sudah disalurkan. Jadi saya pastikan Rp200 triliun masuk ke sistem perbankan hari ini,” kata Purbaya, Jumat (12/9/2025).

Kata Pak Purbaya,Ekonomi itu punya siklus. Biasanya 7 tahun ekspansi, lalu masuk fase perlambatan.

Bukan mistis, tapi refleksi pola kolektif pelaku ekonomi.

Sejak 2022, kita masuk awal siklus ekspansi baru. Kalau bisa kelola dengan benar, fase ini bisa bertahan 7–11 tahun ke depan.

Buat rakyat, insight ini penting. Bisa jadi panduan buat atur duit, karier, sampai bisnis.

Menurut Krisna, pegawai bank BUMN di Bandung, pencairan Rp200 triliun ini ibarat Indonesia lagi ngegas mesin ekonomi.

“Mesinnya bisa moneter, fiskal, atau policy mix. Di era Prabowo, Sumitronomic justru gabungan keduanya. Itu kuat, tapi juga penuh risiko,” jelas Krisna.

Tapi mojang priyangan ini juga mewanti-wanti, “PR-nya, apakah duit ini nyampe ke rakyat kecil, atau nyangkut di bank besar aja?”

Pengamat hukum-politik Fredi Moses Ulemlem lebih garang.

“Jangan silau Rp200 triliun. siapa yang nikmatin? UMKM atau oligarki perbankan?” katanya.

Menurut Fredi, kebijakan fiskal itu selalu politis. Kalau rakyat nggak dilibatkan, sejarah bisa terulang: konglomerat makin gemuk, ekonomi rakyat tetep kurus.

Sementara itu, Ridwan Gema Puan mengingatkan soal kontrol parlemen.

“Reformasi legislatif sudah jalan di bawah komando Mbak Puan Maharani. Transparansi Rp200 triliun ini bakal jadi ujian reformasi,” ujarnya.

Indonesia lagi main di jalur policy mix dengan label Sumitronomic. Tapi pertanyaan utamanya,

Apakah Rp200 triliun ini bakal nyetrum UMKM dan rakyat kecil, atau malah jadi bensin elit lama?

Jawabannya ada di kombinasi bersana pemerintah yang serius, parlemen yang ngawasin, dan rakyat yang ikut nge-check.(sang)

Penulis: SangEditor: JNAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *