tours
WhatsApp Image 2025-07-16 at 11.57.32_1087950a
previous arrow
next arrow

Telur Kampung Kian Unggul: Harga Lebih Murah dari Negeri, Gizi Gratis Prabowo Kian Realistis

Jelajahnusantara.co.id| Jakarta – Pasar unggas nasional kembali bergejolak. Di tengah tekanan harga pakan dan pasokan ayam petelur yang ketat, harga telur ayam kampung kini justru lebih murah dibanding telur negeri (horn).

Lebih mengejutkan lagi, di sejumlah daerah mulai muncul telur HE (hasil eliminasi pabrik penetasan) yang dijual jauh lebih murah, memperkuat dinamika baru di pasar protein rakyat.

Data lapangan yang dihimpun Unggas Indonesia, Rabu (22/10/2025), mencatat harga:

– Telur ayam negeri (Horn): Rp26.200-26.300/kg

– Telur ayam kampung/Arab: Rp1.150-1.200/butir

– Telur puyuh: Rp25.000-25.500/kg

– Telur itik: Rp1.500-1.550/butir

– Sprator: Rp4.900-5.000/kg

– Jagung pakan: Rp6.700-6.800/kg

Sementara itu, telur HE dari pabrik penetasan mulai beredar di bawah Rp25.000/kg, tergantung wilayah dan kualitas.

“Suplai makin ketat, pakan naik, tapi di lapangan malah muncul telur HE murah. Ini bisa bantu rakyat, tapi berat buat peternak kecil,” ujar salah satu pelaku unggas di Padang kepada Unggas Indonesia.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto menargetkan 100 juta ekor ayam petelur untuk memenuhi kebutuhan telur harian rakyat.

Dengan kondisi pasar saat ini, telur kampung dan telur HE berpotensi menekan beban anggaran, asalkan tetap memenuhi standar keamanan pangan dan kontrol kualitas.

Menurut analisis DetikFinance, tantangan terbesar bukan hanya ketersediaan ayam, tetapi juga rantai pasok pakan, harga stabil, dan daya tahan peternak kecil.

“Kalau tekanan harga terus begini, peternak kecil bisa tumbang sebelum program jalan,” kata seorang peternak di Padang.

Namun justru di sinilah momentum baru muncul. Telur kampung yang lebih murah namun bergizi tinggi, ditambah suplai telur HE berharga rendah, dapat membuat program makan bergizi gratis berjalan efisien dan berkeadilan.

Telur kampung kini bukan lagi simbol kemewahan dapur, melainkan tumpuan gizi rakyat dan kedaulatan pangan nasional.

Dengan harga lebih murah dari telur negeri dan nilai gizi yang unggul, telur kampung layak jadi menu utama program MBG Prabowo.

“Dari kandang desa ke kantin sekolah — rakyat bisa makan bergizi tanpa membebani negara.” (Sang).

 

Sumber: Data pasar unggas nasional, Rabu 22 Oktober 2025 – www.unggasindonesia.com Analisis gizi: Unggas Indonesia Research Desk

Penulis: SangEditor: JNAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *