Jelajahnusantara.co.id|Bandung – Pernah nggak sih kalian ngerasa aneh sama cowok yang lagi sakit fisik atau sakit hati, tapi tetap aja senyum-senyum? Krisna, seorang bangker di Bandung yang sehari-hari selalu mengamati nasabah laki-lakinya, punya insight unik soal hal ini.
“Dari pengalaman gue ngobrol sama banyak nasabah cowok, mereka suka senyum walau lagi nggak enak badan atau lagi sakit hati. Itu kayak cara mereka bilang, ‘Santai, gue masih bisa handle semuanya,’ padahal tubuh dan hati lagi protes,” ujar Krisna 21/08/2025 di salah satu coffee shop kota bandung langganannya.
Menurut Krisna, fenomena ini punya dasar ilmiah. Studi psikologi menunjukkan pria cenderung menekan ekspresi emosi negatif agar tetap terlihat kuat (Gross, 2002, Emotion Regulation). Selain itu, penelitian University of California (2014) menemukan bahwa senyum bisa memicu pelepasan endorfin, hormon yang bikin rasa sakit terasa lebih ringan.
Bukan cuma fisik, cowok yang “tersenyum sakit hati” juga punya mekanisme sama. “Mereka ngerasa nunjukin sakit hati itu lemah, jadi senyum jadi semacam ‘tameng’ biar nggak dianggap rapuh,” kata Krisna.
Dari sisi agama, ada dalil yang mendukung kebiasaan ini. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda bahwa senyum kepada sesama itu sedekah. Senyum di tengah penderitaan fisik atau hati bisa jadi bentuk kesabaran dan menjaga perasaan orang lain. Selain itu, dalam Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 286), Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kemampuan, yang memberi penguatan mental bahwa tetap tersenyum saat susah itu termasuk kekuatan hati.
Jadi buat kalian yang liat cowok tersenyum padahal lagi flu, demam, atau baru diputusin gebetan, jangan terkecoh. Senyum itu bisa jadi strategi coping mereka—dan sekaligus bentuk kesabaran menurut agama.(sang)