tours
tours
previous arrow
next arrow

Ketua Green Mangrove Kelik Wirawan : Green Mangrove, Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Bersama Masyarakat di Pemalang

Jelajahnusantara.co.id| Limbangan, Jawa Tengah, 1 Juli 2025 –  Dalam upaya memperkuat ketahanan masyarakat pesisir terhadap dampak perubahan iklim, Green Mangrove Foundation (Green Mangrove) bersama warga Desa Limbangan, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, meluncurkan inisiatif strategis bertajuk “Limbangan DESA MANDIRI PEDULI MANGROVE”. Program ini merupakan langkah nyata dalam program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa, melalui pendekatan berbasis ekosistem dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Limbangan, Desa yang Terlupakan Akibat Rob

Desa Limbangan terletak di pesisir utara Kabupaten Pemalang, sekitar 2 km dari garis pantai. Sejak tahun 2017, wilayah ini mengalami dampak serius akibat rob (banjir air laut) yang terus meningkat seiring dengan waktu.

Kondisi ini tidak hanya menjadi bencana ekonomi, tetapi juga tragedi sosial dan ekologis yang memperburuk ketimpangan di daerah pesisir. Karena itulah, Desa Limbangan dipilih sebagai titik awal gerakan pemulihan berbasis masyarakat.

“Ekosistem mangrove dikenal sebagai salah satu sistem penyangga paling efektif untuk menahan abrasi, meningkatkan daya serap karbon (carbon sink), serta menjaga keanekaragaman hayati di wilayah pesisir. Namun, kawasan mangrove di Pantura Jawa terus mengalami degradasi akibat konversi lahan, polusi, serta kurangnya kesadaran masyarakat “ , ungkap Kelik Wirawan ketua Yayasan Green Mangrove.

Green Mangrove melihat urgensi untuk mengembalikan fungsi ekologis mangrove dan menjadikannya bagian dari solusi iklim berkelanjutan, yakni dengan aksi Mitigasi Perubahan Iklim dengan membuat penanaman kawasan mangrove seluas 8 hektar.

Green Mangrove berharap program ini dapat menjadi salah satu role model bagi desa-desa pesisir lainnya dalam menanggapi ancaman perubahan iklim dan bencana alam seperti banjir rob, abrasi, dan cuaca ekstrem. Dengan visi jangka panjang, Limbangan Desa Mandiri Peduli Mangrove di harapkan bisa menjadi pusat pembelajaran (learning center) untuk konservasi mangrove berbasis masyarakat, ujar Kelik Wirawan ketua Yayasan Green Mangrove.

Selain itu, Green Mangrove terbuka untuk bersinergi dengan multipihak, termasuk pemerintah daerah, perguruan tinggi, dunia usaha, dan organisasi perempuan serta kepemudaan – baik dari sektor publik, privat, maupun masyarakat sipil bersama – sama mengembangkan potensi demplot di Pemalang ini.

Reporter: JNAS.

Penulis: JNASEditor: JNAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *