Jelajahnusantara.co.id| Jakarta, 20 Juni 2025 — Peningkatan Fungsi Pengawasan Produk Hukum Daerah digelar di Aula Lantai 3 Rusun Pasar Jaya Pasar Rumput, Jumat sore (20/6), dalam rangka sosialisasi Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2011 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak. Kegiatan ini diinisiasi oleh Anggota DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan, S.H., M.H., bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta.
Dalam suasana yang hangat dan penuh keakraban, para ibu, ayah, dan warga setempat diajak merenungkan kembali nilai-nilai dasar dalam membina keluarga: cinta, kesabaran, saling pengertian, dan komunikasi yang sehat. August Hamonangan dalam pemaparannya menekankan bahwa tujuan setiap pernikahan pasti dimulai dari cita-cita bersama untuk hidup setia dan saling mendukung hingga akhir hayat. Namun, realitas hidup, terutama faktor ekonomi dan tekanan sosial di kota besar seperti Jakarta, seringkali menguji komitmen itu.
“Tidak ada pasangan yang menikah untuk saling menyakiti. Tapi ketika tekanan hidup datang, dibutuhkan kesabaran dan kesadaran hukum agar tidak terjadi kekerasan, baik secara fisik maupun secara verbal,” tegasnya.
Ia juga menyoroti bahwa kekerasan bukan hanya tentang pukulan, tetapi bisa juga lewat kata-kata yang melukai. Dampaknya sangat serius, terutama pada anak-anak, yang bisa tumbuh dengan rasa rendah diri, kehilangan semangat hidup, hingga mengalami gangguan psikologis yang sulit dipulihkan.
“Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan tanpa perlindungan dan kasih sayang akan sulit berkembang secara utuh. Ini bisa menimbulkan generasi yang gagal atau setengah matang bagi bangsa ini,” lanjutnya.
Mewakili Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta, Gracia, salah satu pejabat dinas, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini.
“Kami dari dinas sangat berterima kasih kepada Pak August Hamonangan yang telah mengundang kami hadir. Sosialisasi seperti ini penting agar Perda yang telah disahkan tidak hanya tersimpan dalam lembaran hukum, tapi hidup di tengah masyarakat,” ujar Gracia.
Ia mengajak warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, memperhatikan kondisi anak-anak dan perempuan di sekitar mereka, serta tidak ragu melaporkan bila terjadi dugaan kekerasan atau penelantaran.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang interaktif dan ditutup dengan pesan moral untuk membangun keluarga yang saling menghargai, serta komunitas yang peduli terhadap tumbuh kembang anak-anak dan martabat perempuan.
Reporter: JNAS.