tours
WhatsApp Image 2025-07-16 at 11.57.32_1087950a
previous arrow
next arrow

Pertemuan Bangladesh Pencak Silat Association (BPSA) Agar Pencak Silat Dapat Dipertandingkan di Olimpiade

Jelajahnusantara.co.id| Bangladesh – Pencak Silat adalah seni bela diri tradisional Nusantara telah berkembang menjadi olahraga internasional dan sudah dipertandingkan dalam berbagai even nasional seperti PON dan even internasional seperti : SEA Games dan Asian Games. Namun sampai saat ini, pencak silat belum masuk sebagai salah satu cabang olah raga yang dipertandingkan dalam olimpiade.

Terkait dengan hal tersebut, Internasional Pencak Silat Federation yang berdiri sejak 1980 dan beranggotakan 83 negara tengah mengikuti assessment dari WADA (World Anti Doping Agency) dalam rangka program Road to Olympic agar Pencak Silat dapat dipertandingkan di Olimpiade.

Untuk mendukung kesuksesan upaya di atas, KBRI Dhaka yang diwakili PF Sosbud didampingi Atase Pertahanan RI pada tanggal 1 Agustus 2025 telah mengadakan kunjungan ke padepokan Bangladesh Pencak Sifat Association guna melihat secara langsung keberadaan dan mencari tahu seberapa jauh perkembangan BPSA.

Pada kunjungan tersebut, telah diadakan pertemuan dengan President BPSA, Major (Rtr) Md. Shakil Hossain Khan dan Sekjen BPSA, Mr. ASM Tahmidul Hague dengan beberapa pokok hasil pertemuan antara lain :

1. BPSA mengajarkan Pencak Silat dari cabang Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

2. Pada 8 September 2024, Ketua Cabang Khusus PSHT Bangladesh yang pada saat itu menjabat sebagai Atase Pertahanan RI, Bapak Col. Cke. Mardikan, memberikan Endorsement Letter kepada Mr. ASM Tahmidul Hague untuk mengembangkan dan mempromosikan pencak silat PSHT di Bangladesh termasuk pendirian PSHT di distrik, perekrutan anggota dan pelatihan.

3. BPSA sampai saat ini memiliki 8 (delapan) cabang yang berlokasi di Dhaka (3 cabang), Rajshahi (4 cabang), dan Cox’s Bazar (1 cabang), dengan total anggota lebih dari 200 orang.

4. BPSA telah menyelenggarakan berbagai turnamen pencak silat dan pelatihan untuk pelatih dan wasit sejak tahun 2020.

5. Keterhubungan dengan BPSA dengan IPSI dan Asian Pencak Silat Federation/APSIF membuka peluang bagi atlet Bangladesh ke turnamen Asia.

6. BPSA mendukung Indonesia yang tengah mendorong agar pencak silat dapat masuk sebagai salah satu cabang olah raga di Olmpiade. BPSA secara aktif memantau perkembangan pencak silat dan berhubungan baik dengan sesama anggota APSIF.

7. Beberapa kendala dalam peningkatan pencak silat di Bangladesh antara lain: belum jelas untuk proses kenaikan tingkat para peserta dan masih kurang guru/pelatih yang mumpuni, sehingga dibutuhkan pengajar silat berpengalaman dari Indonesia

8. Pencak Silat merupakan salah satu cabang olah raga beladiri resmi di Bangladesh yang tergabung dalam Bangladesh Martial Art Confederation/BMAC.

Dengan melihat keberadaan BPSA dan aktivitas yang dilakukan BPSA serta menindaklanjuti permintaan Internasional Pencak Silat Federation (IPSF), maka KBRI Dhaka telah menerbitkan Surat Keterangan (Recognition Letter) untuk Bangladesh Pencak Silat Association dalam mendukung program Road to Olympic.

Pencak silat tidak hanya sekedar bela diri dan berfokus pada teknik bertarung, tetapi juga mengandung unsur seni, budaya, dan spiritualitas yang menjadi bagian hidup dalam menjaga keharmonisan,

Sebagai informasi, sejak 12 Desember 2019, UNESCO juga telah menetapkan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Takbenda dalam sesi ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Bogota, Kolombia, dimana dengan pengakuan ini mendorong pelestarian Pencak Silat di dalam dan luar negeri.

Di wilayah Asia Selatan, selain di Bangladesh, pencak silat juga menunjukan perkembangan yang signifikan antara lain di India, Afganistan, Pakistan, Nepal, Srilanka dan Bhutan dimana keseluruh Negara tersebut tercatat sebagai anggota IPSF dan keseluruh negara tersebut juga tergabung dalam Asian Pencak Silat Federation (APSIF)

Upaya menjadikan pencak silat menjadi salah satu bagian dari cabang olah raga Olimpiade dirasakan sangat penting untuk :

1. Pelestarian budaya

2. Penguatan posisi Indonesia di dunia dimana diharapkan Pencak Silat akan sejajar olah raga beladiri lainnya yang sudah menglobal seperti Taekwondo, Karate, dan Judo yang pada akhirnya seluruh negara akan tertarik mengembangkan dan mempelajari Pencak Silat

3. Menjadikan Pencak Silat menjadi alat diplomasi budaya dan olahraga Indonesia dalam mempererat hubungan antarnegara.

(JNAS).

Penulis: JNASEditor: JNAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *